Selasa, 21 Maret 2017

Gerakan Aqidah Dan Gagal Paham Kubu Penista Agama


Kegagalan orang-orang kafir dan munafik yang paling mendasar, adalah selalu mengaitkan gerakan kaum Muslim akhir-akhir ini dengan pilkada dan politik, dengan kekuasaan.

Padahal yang tergerak hatinya bukan hanya Muslim Jakarta yang tak rela punya pemimpin kafir, tapi juga seluruh Muslim Indonesia yang tak ada urusan dengan pilkada Jakarta.

Tapi bila dilihat dari aspek aqidah, maka ini jadi urusan seluruh Muslim, ini jadi kepentingan semua Muslim. Bahkan jadi masalah dunia, sebab keimanan itu berlaku universal.

Gagal paham inilah yang membuat penista agama menambah prestasinya menjadi penista ulama. Sebab selalu mengaitkan siapapun yang tak suka kepadanya dengan pilkada.

Gagal paham ini juga yang membuat dia mengaku tak pernah menyesal sudah menista agama, karena baginya semua hanya urusan pilkada dan politik, urusan kekuasaan saja.

Gagal paham ini juga yang membuat timnya, serta tim ekstensinya heboh silaturahim kesana kemari, mengamankan kepentingan politik dan pilkada, sebab baginya hanya itu yang utama.

Klaimnya mengerti agama Islam, tapi mereka tak paham sama sekali bahwa kaum Muslim sedari awal sudah menganggap bahwa aqidah lebih penting dari nyawa, apalagi sekedar pilkada.

Klaimnya membela kebhinekaan, tapi sama sekali tak menghargai perbedaan, mereka pikir semua sama pikirannya dengan mereka, dan pikirannya harus sama dengan mereka.

Klaimnya didzalimi, padahal Al-Qur'an mengatakan bahwa dzalim yang paling besar adalah mengadakan kebohongan tentang Allah, tentang tauhid dan kebenaran yang Allah turunkan.

Dan sekali lagi, kesemuanya didasarkan pada satu tuduhan, kemarahan kaum Muslim, adalah hanya karena politik, hanya karena pilkada, bukan karena aqidahnya.

Dan mereka juga lupa, bahwa bagi kaum Muslim, perjuangan ini bukan hanya terhenti pada pilkada, tapi sampai aturan Allah juga tegak bersanding dengan para pemimpin salih.

Sebab Allah mewajibkan dua hal bagi kaum Muslim, pemimpin Muslim yang salih, serta aturan syariat Islam yang diterapkan atas kaum Muslim semuanya, dimanapun berada.

(Ust. Felix Siauw)



Related Posts