Sabtu, 18 Maret 2017

Ini Curhat Lengkap Pria yang Gantung Diri Sambil Live di Facebook


Seorang pria tewas setelah gantung diri dengan merekam video live di Facebook. Pria tersebut berdomisili di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Dalam videonya, pria yang mengaku bernama Indra ini sempat curhat sebelum meninggal. Dia mengaku ditinggal seorang istri yang sudah 13 tahun dinikahinya.

Kejadian bunuh diri ini dikonfirmasi oleh Humas Polsek Jagakarsa Aiptu Khairul.

Berikut curhatan Indra dalam video sebelum dia melakukan aksi bunuh diri sambil live di Facebook:

Nama gue Indra, gue punya istri namanya (Indra menyebut lengkap nama seseorang, redaksi memutuskan untuk tidak mengutip nama tersebut) yang notabene udah 13 tahun gue nikahin. Gue cinta mati sama dia, ya nggak tahu kenapa emang pun jodohnya juga kali sekarang. Jadi sekarang dia pergi nggak tahu ke mana ninggalin gue sama anak-anak. Susah juga sih jelasinnya gue. Gue sekarang pun nggak tahu mau apa, gue juga bimbang. Yaa kita lihat aja lah gue berani apa nggak. Kalopun gue berani ngelakuin hal yang sebenernya gue nggak berani. Kita lihat aja. Mungkin gue akan siarin langsung. Kalo nggak ya hanya video kenang-kenangan untuk istri gue aja. [Detik/Berdakwah]

Hukum Bunuh Diri Menurut Islam
Bunuh diri adalah dosa besar, karena adanya ancaman khusus baginya, sebagaimana sabdanya:

“Barangsiapa bunuh diri dengan besi, maka di neraka jahanam nanti besi itu selalu di tangannya, ia menusuk-nusukkannya ke perutnya selama-lamanya. Dan barangsiapa bunuh diri dengan minum racun, maka di neraka jahanam nanti ia akan terus meminumnya selama-lamanya. Dan barangsiapa bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari gunung, maka di neraka jahanam nanti, ia akan menjatuhkan (dirinya) selama-lamanya.” (HR. Muslim, 109)

Jika Allah berkehendak, dosa bunuh diri bisa diampuni, sebagaimana firman-Nya:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ 

 “Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendaki.” (Qs. An-Nisa: 48).

Wallahu a’lam.



Related Posts