Menurut Anda sendiri, apakah yang menyebabkan hal ini?
Sebagian ilmuwan menyimpulkan bahwa hal ini terjadi karena Anda merasa lebih mengenal jalan yang telah Anda lewati. Namun uniknya, penelitian lain menunjukkan gejala yang berbeda.
Ketika penelitian dilakukan dengan meminta sekelompok responden untuk mengambil rute perjalanan yang berbeda (antara perjalanan pergi dan pulang) namun memiliki jarak yang sama antara kedua rute tersebut. Hasilnya, tetap perjalanan pulang terasa lebih cepat. Padahal, sekali lagi, rutenya berbeda namun jaraknya sama. Bagaimana bisa?
Bukan hanya cepat, bahkan perjalanan pulang juga sering terasa lebih mudah dan menyenangkan, betul?
Sekarang, apa pun gejala alam yang menimbulkan perasaan tersebut, mari saya ajak Anda untuk merenung sejenak tentang perjalanan hidup kita, sebagai makhluk ciptaan Allah Subḥānahu wa ta'alā.
Pertanyaannya sederhana, “Apakah saat ini Anda sedang dalam perjalanan PERGI atau sedang dalam perjalanan PULANG?”
Sekali lagi, pertanyaannya ““Apakah saat ini Anda sedang dalam perjalanan PERGI atau sedang dalam perjalanan PULANG?”
Jika Anda belum memahami maksud pertanyaan tersebut, coba simak ayat Allah Subḥānahu wa ta'alā berikut ini,
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي وَنُمِيتُ وَإِلَيْنَا الْمَصِيرُ
Innā naḥnu nuḥyī wa numītu wa ilainal-maṣīr
Sesungguhnya Kami menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada Kami-lah tempat kembali (semua makhluk). (Surat Qaf Ayat 43)
Dan ayat yang sering Anda baca,
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Allażīna iżā aṣābat-hum muṣībah, qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ụn
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". (Al Baqarah:156)
Nah, pasti Anda sudah mulai memahami ke arah mana logika tulisan ini.
Benar, tulisan ini mengajak Anda merenungi betapa sebenarnya hidup kita ini sedang dalam perjalanan kembali atau perjalanan pulang menuju Allah Subḥānahu wa ta'alā. Seharusnya perjalanan hidup kita ini terasa mudah dan menyenangkan, sebab sejatinya kita semua sedang dalam perjalanan pulang (menuju Allah Subḥānahu wa ta'alā). Namun kenyataannya sering justru kita merasa hidup ini begitu berat dan susah. Mengapa? Itu pasti karena kita sedang melakukan perjalanan pergi. Dengan kata lain, ketika kita merasa hidup ini begitu berat dan susah, saat itu pasti karena kita sedang pergi - menjauh dari Allah Subḥānahu wa ta'alā.
Intinya, perjalanan hidup ini akan mudah dan menyenangkan jika kita mengarahkan perjalanan hidup kita untuk pulang kepada Allah Subḥānahu wa ta'alā. Sebaliknya, hidup kita akan terasa berat dan susah ketika perjalanan hidup kita mengarah menjauh dari Allah Subḥānahu wa ta'alā.
Akhirnya , sedang menuju ke mana Anda sekarang? PERGI atau PULANG? [AhmadKindi/Kompasiana]