Jumat, 17 Maret 2017

Kata-Kata Biksu Wirathu Ini Lebih Menyakitkan daripada Sesumbarnya ke Aceh


Biksu Wirathu mengeluarkan ancaman untuk Muslim Aceh. Hal itu setelah adanya berita penganut Budha dihukum cambuk di Aceh. Padahal, ia sendiri yang memilih dicambuk daripada dipenjara karena terbukti sabung ayam.

(Baca: Kandidat MBA Ini Bongkar Modus Tempo Framing Syariat Islam Menindas Non Muslim)

Wirathu mengancam akan menyerang Aceh dan serangannya tidak bisa dibendung.

"Tak ada yang dapat membendung kami ke Aceh," kata biksu pencetus gerakan anti-Islam ‘969’.

“Kami tidak hanya akan mengusir umat muslim di Myanmar, tapi juga di Asia Tenggara ini. Agar kedamaian tercipta abadi," imbuhnya.

Ancaman itu ditanggapi penuh keberanian oleh umat Islam tidak hanya di Aceh namun juga di seluruh Indonesia.

“Demi Allah kami rakyat Aceh tidak pernah gentar atas ancaman biksu Wirathu. Kami sudah sering berperang dan kami sudah sangat siap,” kata pemilik akun Youtube Grapura.

“Siap.. dateng aja.. kita dari Jakarta siap membantu,” kata Ihsan.

Namun, ada kata-kata yang lebih menyakitkan dari Wirathu. Yakni ia menganggap muslim sebagai anjing gila. Setidaknya, muslim Rohingnya yang disifati anjing gila oleh Wirathu.

Hal itu tidak diucapkan Wirathu secara sembunyi-sembunyi tetapi langsung dikatakannya dalam khutbah yang diliput media internasional, menggambarkan betapa secara terang-terangan ia memproklamirkan diri sebagai musuh Islam.

“Anda bisa berikan kebaikan dan rasa kasih, tetapi Anda tidak bisa tidur di samping anjing gila,” kata Wirathu seperti dikutip The New York Times, 21 Juni 2013. Yang dimaksud "anjing gila" oleh Wirathu adalah Muslim Rohingya sebagaimana tema khutbahnya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]



Related Posts